Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya.
Gejala Kanker Payudara
Pada stadium dini, kanker payudara dapat tidak menunjukkan gejala tertentu. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan SADARI atau periksa payudara sendiri setiap bulan, 10 hari setelah masa haid berakhir. Raba dengan teliti searah jarum jam payudara untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan pada payudara. Beberapa gejala kanker payudara, antara lain:
- Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan sekitar.
- Darah keluar dari puting payudara.
- Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara yang menyerupai kulit jeruk.
- Nyeri dan pembengkakan pada payudara.
- Pengelupasan kulit di sekitar puting payudara.
- Perubahan pada kulit payudara, seperti cekungan.
- Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.
- Puting tertarik masuk (retraksi atau inversi) ke dalam.
- Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara
Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel-sel pada payudara. Pertumbuhan abnormal ini diduga disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik. Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang diduga menjadi pemicu kanker payudara, yaitu:
- Jenis kelamin wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria.
- Usia yang bertambah, paling banyak pada usia di atas 50 tahun.
- Belum pernah hamil sebelumnya.
- Kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Mulai menopause pada usia lebih tua, yaitu setelah usia 55 tahun.
- Mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun.
- Penggunaan alat kontrasepsi hormon dan terapi hormon setelah menopause.
- Riwayat kanker payudara pada diri sendiri pada salah satu payudara.
- Riwayat kanker payudara pada nenek, ibu, tante, adik, kakak, atau anak sekandung.
- Riwayat terpapar dengan radiasi.
Jenis Kanker Payudara
Ada beberapa jenis kanker payudara yang terbagi menjadi dua tipe yang berbeda, yaitu invasive dan non-invasive. Kanker payudara invasive terjadi ketika sel kanker telah menyebar ke bagian lain payudara. Sedangkan kanker payudara non-invasive, merupakan kondisi sel kanker belum menyebar dari jaringan aslinya. Ada beberapa jenis kanker payudara yang sering terjadi hingga mengganggu kesehatan:
- Ductal Carcinoma In Situ;
- Lobular Carnicoma In Situ;
- Invasive Ductal Carcinoma; dan
- Invasive Lobular Carcinoma.
Sementar, beberapa jenis kanker payudara yang jarang terjadi adalah paget disease of the breast, angiosarcoma, hingga phyllodes tumor. Mengetahui jenis kanker payudara yang kamu alami adalah hal yang cukup penting. Hal ini akan menentukan pengobatan dan perawatan yang perlu kamu lakukan untuk mengatasi penyakit ini.
Diagnosis Kanker Payudara
Dokter akan mendiagnosis kanker payudara dengan melakukan wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahan pada payudara serta kelenjar getah bening pada ketiak, serta pemeriksaan penunjang, seperti:
- Mammogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada payudara.
- Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa massa padat atau kista yang berisi cairan.
- Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di laboratorium dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas.
- Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker payudara.
Umumnya, pengidap akan menjalani prosedur pembedahan untuk kanker payudara dan mendapatkan penanganan lain sebelum dan/atau sesudah pembedahan, seperti kemoterapi, terapi hormonal, atau terapi radiasi.