Hindari Mempercayai Mitos Penyembuhan Luka

Kesehatan252 views

Memiliki luka mengharuskan kita untuk segera menyembuhkan luka tersebut. Sebab, luka bisa menjadi pintu masuk kotoran dan virus berbahaya yang mendatangkan penyakit lainnya ke dalam tubuh kita. Untuk itu, luka perlu segera diobati agar penyembuhannya berjalan secara optimal

Dalam proses penyembuhan luka, kita bisa menggunakan obat Luka Jari Kena Pisau agar dapat menyembuhkan luka lebih cepat. Tapi, disamping itu, dalam pengobatan luka ada beberapa mitos yang dipercaya mampu mempercepat penyembuhan luka meski tidak diketahui kebenarannya. Berikut ini beberapa mitos pengobatan luka yang perlu diketahui.

Luka hanya perlu diplester pada hari pertama

Tidak semua orang menggunakan plester saat mendapatkan luka. Beberapa orang bahkan hanya menggunakan plester pada fase akut cedera atau pada hari pertama saja sampai perdarahan berhenti. Kemudian plester dihilangkan dan dibuang secepat mungkin untuk “membiarkan luka bernafas”. Hal ini tentu tidak sepenuhnya salah mengingat luka tetap membutuhkan udara agar bisa bernafas walau plester juga tidak sepenuhnya menghalangi udara untuk luka.

Faktanya, penggunaan plester pada hari pertama luka bukanlah hal yang ideal. Studi ilmiah menunjukkan, bahwa dalam kebanyakan kasus penyembuhan luka akan berjalan lebih baik dan tanpa komplikasi jika luka dilindungi dengan  plester sampai mereka sembuh sepenuhnya. Jadi, gunakanlah plester untuk menyembuhkan luka serta menjauhkan luka dari bakteri atau kuman jahat.

Alkohol membersihkan luka dengan baik

Apakah Anda suka membersihkan luka dengan menggunakan alkohol? Ya, cairan yang satu ini seringkali menjadi opsi utama banyak orang dalam membersihkan luka atau sebagai cairan antiseptic.Sayangnya, hal ini adalah salah satu kesalahpahaman yang paling sering terjadi disekitar kita.

Alkohol bukan pilihan yang baik untuk membersihkan dan mendisinfeksi luka karena akan membakar kulit Anda ketika sedang diaplikasikan. Hal inilah yang membuatnya sangat tidak cocok untuk mengobati luka anak-anak. Hal yang lebih buruk adalah alkohol sama sekali tidak cocok untuk jaringan luka yang sangat sensitif. Para ahli merekomendasikan untuk menggunakan produk-produk yang bebas dari alkohol, yang mengandung agen-agen antiseptik seperti poliheksanida sebagai gantinya untuk disinfeksi dan pembersihan luka yang tidak menyakitkan.

Mengetahui mitos-mitos diatas bisa membuat kita mengetahui apa saja hal yang benar-benar bisa menyembuhkan luka dan mana yang hanya sekadar mitos belaka. Untuk itu, membaca info kesehatan sangatlah penting agar kita bisa lebih update terhadap dunia kesehatan seperti asupan multivitamin sejak kehamilan.